KEMAKSIATAN
YANG
MENYEBABKAN KEKERINGAN, ANIAYA
DAN
BERBAGAI BENCANA
HADITS PERTAMA:
-
Rasulullah Shallallahu Alaihi
Wasallam bersabda:
-
يَامَشَرَ الْمَهَاجِرِيْنَ خَمْسٌ
اِذَ ابْتُسِيْتُمْ بِهِنَّ ، وَاَعُذُبِ اللهِ اَنْ تُدْرِكُوْ هُنَّ . لَمْ
تَظْهَرِ الْفَا حِشَةُ فِى قَوْمٍ قَطُّ ، حَتّٰى يُعْلِنُوْا بِهَا اِلاَّ فَشَا
فِيْهِمُت الطَّاعُوْنَ وَاْلاَوْجَاعُ الَّتِى لَمْ تَكُنْ مَضَتْ فِى السْلا
فِهِمَ الَّذِيْنَ مَضَوا ، وَلَمْ يَنْقَصُوا الْمِكْيَالَ وَ الْمِيْزَانَ
اِلاَّ اَخَدُوْا بِالسِّنِيْنَ وَشِدَّةِ الْمُؤْنَةِ وَجَوْرِالسُّلطَانِ عَلَيْهِمْ
وَلَمْ يمَنَعُوْا زَكَاةَ اَمْوَالِهِمْ اِلاَّمُنِعُوْاالْقَطْرَمِنَ السَّمَاءِ
، وَلَوْ لاَالْبَهَاءِمُ لِمْ يُمْطَرُوْا ، وَلَمْ يَنْقُضُوْا عَهْدَاللهِ
وَاَهْدَ رَسُُوْلِهِ، اِلاَّ سَلَّطَ اللهُ عَلَيْهِمْ عَدُوًّا مِنْ غَيْرَهِمْ
فَاَخَذُوْا بَعْضَ مَافِىْ اَيْدِيْهِمْ ، وَ مَا لَمْ تَخْكُمْ اَءِنَّتُهُمْ
بِكِتَابِ اللهِ ، وَيَتَخَيَّرُوْا مِمَّا اَنْزّلَ اللهُ ، اِلاَّ جَعَلَ اللهُ
بَأْسَهُمْ بَيْنَهُمْ .
-
Artinya:
“Wahai segenap kaum Muhajirin, lima
bencana akan menimpamu, aku berlindung kepada Allah agar kamu tidak
mendapatknanya.
Bila
kekejian nampak nyata pada suatu kaum hingga mereka berterang-terangan
dengannya, niscaya akan tersebar di kalangan mereka penyakit tha’un dan
berbagai penyakit lainnya yang belum pernah menimpa para pendahulu mereka yang
telah lewat.
Mereka
mengurangi ukuran dan timbangan, sehingga ditimpa kekeringan dan paceklik dan
kezhaliman penguasa terhadap mereka. Mereka tidak mengeluarkan zakat untuk
harta mereka,
sehingga
akan tertahan hujan dari langit dan kalau saja bukan karena binatang, niscaya
mereka tidak akan diberi hujan. Mereka merusak janji Allah dan janji Rasul-Nya,
sehingga Allah akan membuat mereka dikuasai oleh musuh dari selain mereka, dan
merampas sebagian milik mereka.
Dan
mana kala pemimpin mereka tidak mengambil hukum dengan kitabullah dan
memilih-milih dari apa yang telah diturunkan oleh Allah, niscaya Allah akan
menjadikan permusuhan di antara mereka.”
(Shahih
dengan syawahidnya. HR. Ibnu Majah (4019) dan Abu Ma’in dalam Al-Hilyah
(8/333), Al-Hakim (5/540) di
shahihkan oleh Al-Hakim, Adz-Dzahabi, Al-Bushiri dalam Zawa’id, dll. (As-Shahihah:
106)
-
HADITS KEDUA:
-
Rasulullah Shallallahu Alaihi
Wasallam bersabda:
-
مَا نَقَضَ قَوْمٌ الْعَهْدَ قَطُّ
اِلاَّ كَانَ الْقَتْلُ بَيْنَهُمْ . وَمَا ظَهَرَتْ فَاحِشَةٌ افِى قَوْمٍ قُطُّ
اِلاَّ سَلَّطَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْهِمُ الْمَوْتَ ، وَلاَ مَنَعَ قَوْمٌ
الزَّكَاتَ اِلاَّ حَبَسَ اللهُ عَنْ هُمُ الْقَطْرَ .
Artinya:
“Apabila
suatu kaum merusak janji niscaya peperangan akan berkobar di antara mereka. Dan
apabila kekejian merebak di antara kaum, maka Allah akan menimpakan kematian
atas mereka. Demikian pula apabila suatu kaum tidak mengeluarkan menahan zakat,
maka Allah tidak akan menurunkan hujan kepada mereka.” (Shahih, HR
Al-Hakim (2/126), Al-Baihaqi (3/346), di shahihkan oleh Al-Hakim dan disepekati oleh Adz-Dzahabi)
-
3. PERKATAAN IBNU ABBAS:
-
عَنِ
ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ: " مَا نَقَضَ قَوْمٌ الْعَهْدَ إِلَّا سَلَّطَ اللهُ
عَلَيْهِمْ عَدُوَّهُمْ، وَلَا فَشَتِ الْفَاحِشَةُ فِي قَوْمٍ إِلَّا أَخَذَهُمُ
اللهُ بِالْمَوْتِ، وَمَا طَفَّفَ قَوْمٌ الْمِيزَانَ إِلَّا أَخَذَهُمُ اللهُ
بِالسِّنِينَ، وَمَا مَنَعَ قَوْمٌ الزَّكَاةَ إِلَّا مَنَعَهُمُ اللهُ الْقَطْرَ
مِنَ السَّمَاءِ، وَمَا جَارَ قَوْمٌ فِي حُكْمٍ إِلَّا كَانَ الْبَأْسُ
بَيْنَهُمْ - أَظُنُّهُ قَالَ: وَالْقَتْلُ كَذَا - " قَالَ: عَنِ ابْنِ
عَبَّاسٍ مَوْقُوفًا
Artinya:
“Bila suatu
kaum telah mengingkari janji, maka sudah pasti Allah akan menjadikan mereka
dikuasai musuh-musuh mereka. Dan apabila kekejian telah merebak di tengah suatu
kaum, niscaya Allah akan menimpakan kematian kepada mereka.
Lalu apabila
suatu kaum mengurangi timbangan, niscaya Allah akan menimpakan kekeringan
(kemarau panjang) pada mereka. Dan apabila suatu kaum tidak mengeluarkan zakat,
maka Allah akan menghalangi hujan dari langit bagi mereka.
Kemudian
apabila suatu kaum menyimpang dalam suatu hukum, niscaya akan terjadi
kesengsaraan di antara mereka.” Saya (Al-Baihaqi) kira Ibnu Abbas juga
menyebutkan, “dan pembunuhan.” (Shahih
Mauquf, HR Al-Baihaqi dalam “Syu’abul iman” (3039), di shahihkan oleh Al-Albani
(Ash-Shahihah: 3039)).
-
Referensi:
Silsilah
Al-Ahadits Ash-Shahihah
[Lilik I (I (Abu
Utsman))]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar