Kamis, 14 November 2013

BENDERA SYETAN ADA YANG DI TANCAPKAN DI PASAR


BENDERA SYETAN ADA YANG DI TANCAPKAN DI PASAR
.
1.   Bolehnya Berjualan Di Pasar-Pasar
.
Pasar menjadi sumber rezeki, tempat perdagangan, dan menjadi tempat kebutuhan masyarakat. Dengan adanya pasar, mereka akan lebih mudah memperoleh barang dan jasa kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari.
.
Karena begitu urgennya peran pasar bagi kehidupan manusia, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam juga beraktifitas di pasar untuk memenuhi kebutuhan hariannya dan bekerja. Dan karena aktifitas manusiawi inilah, kaum kuffar menjadikannya sebagai alasan untuk menentang dan mendustakan risalah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
.
وَقَالُوا مَالِ هَذَا الرَّسُولِ يَأْكُلُ الطَّعَامَ وَيَمْشِي فِي الْأَسْوَاقِ لَوْلَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مَلَكٌ فَيَكُونَ مَعَهُ نَذِيرًا
.
Dan mereka berkata: "Mengapa rasul ini memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar? Mengapa tidak diturunkan kepadanya seorang malaikat agar malaikat itu memberikan peringatan bersama-sama dengan dia?” (QS. Al-Furqan: 7)
.
2.   Meskipun Boleh Berjualan Tapi Jangan Lupakan Shalat dan Urusan Akhirat:
.
Meskipun dibolehkan beraktivitas jual beli di pasar, Namun jangan sampai aktivitas tersebut melalaikan urusan akhirat  seperti Shalat lima waktu, dzikir, shalat jum’at, dll.
.
Inilah orang-orang gambaran yang tidak lalai dari mengingat Allah, yaitu orang-orang yang mencari rezeki (jual beli / berdangang), namun mereka tidak melalaikan dzikir kepada Allah, tidak melalaikan shalat lima waktu, zakat, dll. Maka orang-orang seperti ini digolongkan ke dalam rombongan orang-orang yang beruntung.
.
Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:
.
رِجَالٌ لا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلا بَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ يَخَافُونَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيهِ الْقُلُوبُ وَالأَبْصَارُ} [النور:36 - 37]
.
Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingat Allah, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat, Mereka takut kepada hari ketika hati dan penglihatan menjadi guncang (yaitu hari kiyamat).” (QS. Al-Nuur: 37).”
.
Disunnahkan berzikir kepada Allah di pasar disaat ada waktu-waktu luang, karena pasar tempat yang melalaikan dari zikrullah dan sibuk dengan dengan perdagangan. Sedangkan berzikir di tengah-tengah orang lalai laksana pohon hijau yang tumbuh di antara pohon-pohon yang kering. (Disebutkan oleh Ibnu Taimiyah dalam Fatawanya).
.
3.  Pasar Juga Tempat Medan Pertempuran Syetan dan Tempat Ditancapkannya Bendera Syetan
.
Sesungguhnya pasar merupakan medan perangnya setan dan tempat ditancapkan bendera kebesarannya, meskipun bendera syetan tersebut tidak Nampak / gho’ib, namun keberadaannya benar-benar ada, hal itu karena berdasarkan hadits Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam. Hal ini bisa ketahui karena adanya Hadits Shahih yang di sampaikan oleh Rasulullah dan Sahabat Salman Al-Farisi.
.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
.
عَنْ سَلْمَانَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «لَا تَكُونَنَّ إِنِ اسْتَطَعْتَ أَوَّلَ مَنْ يَدْخُلُ السُّوقَ وَلَا آخِرَ مَنْ يَخْرُجُ مِنْهَا فَإِنَّهَا مَعْرَكَةُ الشَّيْطَانِ وَبِهَا يَنْصُبُ رَايَتَهُ»
Artinya:
“Jika engkau bisa, janganlah menjadi orang yang pertama masuk pasar dan terakhir keluar darinya. Karena pasar merupakan medan pertempuran syetan dan di sanalah ia menancapkan benderanya.” (Shahih, HR. Imam Al-Bazzar dalam Musnadnya (2541), dan Al-Burqani dalam Kitab Shahihnya).
--
Dalam hadits mauquf, yang berasal dari perkata’an Salman Al-Farisi, ia berkata:
.
لَا تَكُونَنَّ إِنْ اسْتَطَعْتَ أَوَّلَ مَنْ يَدْخُلُ السُّوقَ وَلَا آخِرَ مَنْ يَخْرُجُ مِنْهَا فَإِنَّهَا مَعْرَكَةُ الشَّيْطَانِ وَبِهَا يَنْصِبُ رَايَتَهُ
.
“Jika engkau bisa, janganlah menjadi orang yang pertama masuk pasar dan terakhir keluar darinya. Karena pasar merupakan medan pertempuran syetan dan di sanalah ia menancapkan benderanya.” (Shahih, HR. Muslim (2451))
.
Diserupakannya pasar dan aktifitas setan yang menggoda penghuninya dengan perang, karena banyaknya kebatilan yang terjadi di sana, misalnya: berbuat curang, penipuan, dusta, sumpah palsu, akad batil, menjual sesuatu yang sudah dipesan orang lain, membeli barang yang sudah ditawar orang lain, mengurangi takaran dan timbangan, ikhtilath, dan kebatilan lainnya.
.
Sedangkan maksud ditancapkan bendera setan di pasar adalah menunjukkan bahwa setan benar-benar bercokol di sana. Di sana, tentara-tentara setan berkumpul untuk menebarkan perselisihan di antara manusia dan menjerumuskan mereka kepada perbuatan-perbuatan buruk di atas dan semisalnya.
.
Maka dari sini, pasar adalah tempatnya setan dan tempat bala tentaranya. Sehingga kebanyakan para penghuni pasar dikuasai kelalaian. Oleh sebab itu, pasar menjadi tempat yang paling dibenci oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
.
4. Selain Medan Pertempuran Syetan, Pasar Juga Tempat Yang Dibenci Allah:
.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
.
أَحَبُّ الْبِلَادِ إِلَى اللَّهِ مَسَاجِدُهَا وَأَبْغَضُ الْبِلَادِ إِلَى اللَّهِ أَسْوَاقُهَا
.
"Bagian negeri yang paling disenangi Allah adalah masjid-masjidnya dan bagian negeri yang paling dibenci Allah adalah pasar-pasarnya.” (HR. Muslim (671))
.
Hal ini karena pasar dipakai untuk Tempat beraktivitas masalah keduniaan semata, berbeda dengan Masjid yang dipakai untuk aktivitas ibadah dan kajian ilmu agama.
.
5.  Ada Sebuah Amalan Utama Sebelum Masuk Pasar,
Amalan Ini Sangat Cocok Untuk Orang Yang Pergi Ke Pasar 
.
Maka dari itu kita dianjurkan untuk mengucapkan amalan berikut ini sebelum masuk pasar, jika diamalkan tentu akan menjadi ladang pahala yang besar baginya.
.
Inilah bacaanya:
.
 "لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ حَيٌّ لَا يَمُوتُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ"
.
((La ilaha illallahu Wahdahu La Syarikalah, Lahul Mulku Walahul Hamdu Yuhyi Wayumitu, Wahuwa Hayyun La Yamutu Biyadihil Khoiru, Wahuwa Ala Kulli Syai’in Qadir))”
Do’a diatas berdasarkan hadits berikut ini:
Dari Umar bin al-Khathab radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
.
مَنْ دَخَلَ السُّوقَ فَقَالَ "لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ حَيٌّ لَا يَمُوتُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ" كَتَبَ اللَّهُ لَهُ أَلْفَ أَلْفِ حَسَنَةٍ وَمَحَا عَنْهُ أَلْفَ أَلْفِ سَيِّئَةٍ وَرَفَعَ لَهُ أَلْفَ أَلْفِ دَرَجَةٍ
.
Barangsiapa masuk pasar lalu ia mengucapkan, “Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan, bagi-Nya segala pujian. Dia-lah Yang Menghidupkan dan Yang Mematikan. Dia-lah Yang Hidup, tidak akan mati. Di tangan-Nya kebaikan. Dia-lah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu,” niscaya Allah menuliskan baginya sejuta kebaikan dan menghapuskan darinya sejuta kejelekan serta mengangkat derajatnya hingga sejuta derajat”."
.
(Hasan,  HR. At-Tirmidzi no. 3350, Ibnu Majah no. 2226, Al-Hakim no. 1930. Syaikh Al-Albani menyatakan, hadits tersebut hasan dalam Shahih al-Jami no. 6231, Misykah al-Mashabih no. 2431, Shahih al-Targhib wa Tarhib no. 1694). Dalam riwayat Ahmad terdapat tambahan, “Dan Allah membangunkan baginya rumah di surga.
.
Demikianlah yang bisa saya sampaikan, Semoga Allah memberikan kepada kita kemudahankan untuk mengamalkan syari’at islam secara kaffah. Amiin !

Maraji’ Hadits:
“Tharghib Wat Tarhib” Karya Imam Al-Mundziri
“Hishnul Muslim” Karya Sa’id bin Ali bin Wahf Al-Qahthani, dll.
Penulis : Lilik I (Abu Utsman))

Tidak ada komentar:

Posting Komentar