Senin, 18 November 2013

BAKTI ABU HURAIRAH KEPADA IBUNYA

 
BAKTI ABU HURAIRAH KEPADA IBUNYA

Kedua orang tua adalah orang yang paling berjasa besar bagi kita di dunia ini. Wajar apabila berbakti kepada mereka berdua adalah tugas terbesar bagi kita, setelah kewajiban beribadah kepada Allah. Sebesar apapun bakti kita terhadap mereka berdua tidak pernah menyamai jasa mereka berdua kepada kita.
Mereka merawat dan menyayangi kita dengan harapan besar, agar kita tumbuh berkembang menjadi manusia yang sukses baik didunia maupun di akhirat. Namun sangat disayangkan pada masa sekarang ini banyak sekali orang yang melalaikan hak-hak orang tuanya. Bahkan sampai  ada yang tidak mau mengakui orang tuanya sendiri sebagai bapak dan ibunya, gara-gara hal duniawi. Na’udzubillah.
Perhatikan dan cermatilah kisah bakti salah seorang sahabat Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam kepada Abu Hurairah. Beliau adalah termasuk sahabat yang paling banyak  meriwayatkan hadits Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam dan di saat ibunya masih hidup, dia selalu membantu dan berdo’a untuk sang ibu.
.
Abu Hurairah Beusaha Mengajak Ibunya Masuk Islam
.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: مَا سَمِعَ بِي أَحَدٌ، يَهُودِيٌّ وَلَا نَصْرَانِيٌّ إِلَّا أَحَبَّنِي، إِنَّ أُمِّي كُنْتُ أُرِيدُهَا عَلَى الْإِسْلَامِ فَتَأْبَى، فَقُلْتُ لَهَا فَأَبَتْ، فَأَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ: ادع الله لَهَا، فَدَعَا، فَأَتَيْتُهَا وَقَدْ أَجَافَتْ عَلَيْهَا الْبَابَ - فَقَالَتْ: يَا أَبَا هُرَيْرَةَ! إِنِّي أَسْلَمْتُ، فَأَخْبَرْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقُلْتُ: ادْعُ اللَّهَ لِي وَلِأُمِّي، فَقَالَ: "اللَّهُمَّ! عَبْدُكَ أَبُو هُرَيْرَةَ وَأُمُّهُ، أَحِبَّهُمَا إِلَى النَّاسِ".  (اخرجه البخاري في أدب المفرد (1/44))

Abu Katsir As-Suhaimi Rahimahullah berkata: Aku mendengar Abu Hurairah berkata: “Tidak seorangpun yang mendengarkanku baik dari Yahudi maupun Nasrani melainkan dia mencintaiku. Sesungguhnya aku menginginkan ibuku masuk islam, akan tetapi ibuku enggan. Setiap kali aku menawarkan ibuku lagi untuk masuk islam, dia selalu menolaknya. Maka akupun mendatangi Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam sambil berkata: Berdo’alah kepada Allah untuk ibuku, maka Rasulullah mendo’akannya. Setelah itu akupun pulang menemui ibuku dan ternyata Allah telah membuka pintu hatinya untuk masuk islam. Kemudian Abu Hurairah membertahu Rasulullah dan berkata: “Do’akanlah aku dan ibuku, Maka Rasulullahpun mendo’akan mereka agar di cintai manusia.” (Hasan, HR Bukhari dalam Adabul Mufrad)
.
Abu Hurairah Senantiasa Mendo’akan Ibunya
 .
عن محمد بن سيرين قال: كُنَّا عِنْدَ أَبِي هُرَيْرَةَ لَيْلَةً، فَقَالَ: "اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِأَبِي هُرَيْرَةَ، وَلِأُمِّي، وَلِمَنِ اسْتَغْفَرَ لَهُمَا" قَالَ لِي مُحَمَّدٌ: فَنَحْنُ نَسْتَغْفِرُ لَهُمَا؛ حَتَّى نَدْخُلَ فِي دَعْوَةِ أَبِي هريرة.   (اخرجه البخاري في أدب المفرد)
.
Ibnu Sirin Rahimahullah berkata: Pada suatu malam ibnu Sirin pernah bersama Abu Hurairah . Ketika beliau berdo’a, kami mendengar beliau berkata: “Ya Allah, ampunilah aku dan ibuku serta ampunilah orang-orang yang memohonkan Ampun untuk Abu Hurairah dan Ibunya, agar kita termasuk orang-orang yang berada dalam do’anya Abu Hurairah. (Shahih, HR Bukhari dalam Adabul Mufrad)  

Lilik I (Abu Utsman)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar