LARANGAN MENCELA AYAM JANTAN
Hadits Pertama:
عن زيد بن خالد الجهني رضي اللّه عنه قال: قال
رسول اللّه صلى اللّه عليه وسلم : " لا تَسُبُّوا الدّيكَ، فإنَّهُ يُوقِظُ
لِلصَّلاةِ " (اخرجه أبو داود بإسناد
صحيح).
Diriwayatkan
dari Ziad bin Khalid r.a, ia berkata, "Rasulullah saw. pernah bersabda, 'Janganlah
kalian mencela ayam jantan sebab ia membangunkan orang untuk shalat',"
(Shahih, HR Abu Dawud [5101] di shahihkan oleh imam An-Nawawi dalam Kitab
Al-Adzkar (1/461)).
Hadits Kedua:
عن عبد الله بن عباس رضي الله عنهما: "أن ديكاً صرخ
قريباً من رسول الله - صلى الله عليه وسلم - فقال رجل: اللهم العنه. فقال رسول
الله - صلى الله عليه وسلم - : "مه! كلا، إنَّه يدعوا إلى الصلاة".(اخرجه
البزار في مسنده وصححه الألباني وغيره (صحيح الترغيب والترهيب (2799).
Artinya: "Dari Abdullah ibnu Abbas Radhiyallahu
Anhuma berkata: "Sesungguhnya Ada Ayam Jantan berkokok di dekat Nabi
Shallallahu Alaihi Wasallam, lalu ada seorang sahabat yang berucap: "Semoga
Allah melaknat Ayam Jantan ini !!",
Maka Rasulullah menegurnya seraya bersabda: "Mah !!,
sekali-kali jangan, sesungguhnya ayam jantan membangunkan seseorang untuk
mengerjakan shalat." (Shahih, HR Al-Bazzar dalam Musnadnya, di shahihkan
oleh Al-Albani, dll (Shahih Targhib Wat-Targhib (2799))
Hadits Ketiga:
عن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه أن ديكا صرخ عند رسول
الله صلى الله عليه وسلم فسبه رجل فنهى عن سب الديك (رواه البزار بإسناد لا بأس به
والطبراني إلا أنه قال فيه قال لا تلعنه ولا تسبه فإنه يدعو إلى الصلاة)
Artinya: Dari Abdullah bin Mas'ud Radhiyallahu Anhu
berkata: ""Sesungguhnya ada Ayam Jantan berkokok di dekat Nabi
Shallallahu Alaihi Wasallam, lalu ada seseorang yang mencelanya, Lalu
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam melarang dari hal itu."
Dalam Riwayat Thabrani : Rasulullah bersabda: Janganlah
engkau melaknatnya dan jangan pula mencelanya, karena sesungguhnya Ayam jantan
itu membangunkan orang untuk shalat." (Hasan, HR Al-Bazzar, Thabrani, di
hasankan oleh imam Al-Mundziri (Shahih Tharghib Wat-Tarhib (2798))
Kandungan Bab:
- Haram hukumnya mencela ayam jantan, sebab ia membangunkan orang untuk melaksanakan SHALAT MALAM dan SHALAT SUBUH (dengan suara kokok nya yang keras). contoh celaan terhadap ayam seperti: "Semoga Allah melaknat Ayam Jantan ini !!, atau celaan-celaan yang mirip.
- Larangan mencela semua perkara yang dapat menolong seorang muslim mentaati Rabb-nya, walaupun hal itu mengganggunya untuk menikmati kesenangan dunia.
- Seperti ayam jantan yang mengganggu ketika kamu sedang menikmati tidurmu di penghujung akhir malam. Hanya saja panggilan ayam yang sedang berkokok tersebut lebih baik untuk dunia dan akhirat mu. Oleh karena itu pada adzan pertama yang senantiasa kita ucapkan adalah, "ash-shalatu khairun minan naum" (shalat itu lebih baik daripada tidur).
Sumber: Diadaptasi dari Syaikh Salim bin 'Ied al-Hilali, Al-Manaahisy
Syar'iyyah fii Shahiihis Sunnah an-Nabawiyyah, atau Ensiklopedi Larangan
menurut Al-Qur'an dan As-Sunnah, terj. Abu Ihsan al-Atsari (Pustaka Imam
Syafi'i, 2006), hlm. 3/291-292.
(Lilik Ibadurrohman)
TAMBAHAN
Husain bin Al-Hasan Al-Hulaimiy-rahimahullah- berkata, "Dalam hadits ini terdapat dalil yang menunjukkan bahwa segala sesuatu yang diambil suatu faedah darinya, tak pantas untuk dicela, dan direndahkan, bahkan haknya untuk dimuliakan, dan disyukuri; dihadapai (dipergauli) dengan baik". [Lihat Faidhul Qodir Syarh Al-Jami’ Ash-Shoghir (1/1327/no.9786) karya Abdur Ra’uf Al-Munawiy]
Adapun kebiasaan sebagian orang yang suka menghina ayam jantan, bahwa itu hanyalah binatang, maka ini merupakan perbuatan sia-sia, dan tolol. Justru perbuatannya tersebut yang pantas dicela. Lebih tercela lagi, jika ayam jantan ini tidak sekedar dihina, tapi disakiti tubuhnya ketika atraksi judi "Sabung Ayam".
[Lilik ibadurrohman]
TAMBAHAN
Husain bin Al-Hasan Al-Hulaimiy-rahimahullah- berkata, "Dalam hadits ini terdapat dalil yang menunjukkan bahwa segala sesuatu yang diambil suatu faedah darinya, tak pantas untuk dicela, dan direndahkan, bahkan haknya untuk dimuliakan, dan disyukuri; dihadapai (dipergauli) dengan baik". [Lihat Faidhul Qodir Syarh Al-Jami’ Ash-Shoghir (1/1327/no.9786) karya Abdur Ra’uf Al-Munawiy]
Adapun kebiasaan sebagian orang yang suka menghina ayam jantan, bahwa itu hanyalah binatang, maka ini merupakan perbuatan sia-sia, dan tolol. Justru perbuatannya tersebut yang pantas dicela. Lebih tercela lagi, jika ayam jantan ini tidak sekedar dihina, tapi disakiti tubuhnya ketika atraksi judi "Sabung Ayam".
[Lilik ibadurrohman]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar