Selasa, 08 Oktober 2013

WABAH THA'UN 'AMWAS YANG ADA DI NEGERI PALESTINA DAHULU




Tha'un ini jika menimpa manusia maka secara perlahan-lahan mengalir sesuatu dari hidungnya sehingga ia mati secara tiba-tiba. Lihat an-Nihaayah fi Ghariibil Hadiits (IV/88) dan Fat-hul Baari (VI/278).

‘Amwas adalah sebuah nama daerah di Palestina sejauh enam mil dari Ramalah melalui jalur Baitul Maqdis.

Dijelaskan dalam hadits ‘Auf bin Malik yang terdahulu sabda beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam :

اعْدُدْ سِتًّا بَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ...

“Ingatlah ada enam (tanda) sebelum datangnya hari Kiamat....”

Lalu beliau menuturkan di antaranya:

ثُمَّ مُوْتَانٌ يَأْخُذُ فِيكُمْ كَقُعَاصِ الْغَنَمِ.


“Kemudian banyaknya kematian yang menimpa kalian bagaikan penyakit yang menyerang kambing.”

(HR. Al-Bukhari)
 
Ibnu Hajar rahimahullah berkata, “Ada yang mengatakan, ‘Kejadian (dalam hadits) di atas muncul pada wabah penyakit tha’un amwas di zaman kekhilafahan ‘Umar, hal itu terjadi setelah penaklukan Baitul Maqdis.’”[
Fat-hul Baari (VI/278)]

Pada tahun 18 Hijriyah menurut pendapat yang masyhur dari pendapat jumhur ulama [
Lihat al-Bidaayah wan Nihaayah (VII/90)] terjadi wabah tha’un di daerah ‘Amwas, kemudian menyebar di negeri Syam. Hal itu menyebabkan banyak dari kalangan Sahabat Radhiyallahu anhum dan yang lainnya meninggal dunia. 

Ada yang mengatakan bahwa jumlah yang meninggal mencapai dua puluh lima ribu jiwa dari kaum muslimin. Dan di antara orang-orang terkenal yang meninggal adalah: Abu Ubaidah ‘Amir bin al-Jarrah, kepercayaan umat ini" [Lihat Mu’jamul Buldaan (IV/157-158), dan al-Bidaayah wan Nihaayah (VI/94)].

[Disalin dari kitab Asyraathus Saa'ah, Penulis Yusuf bin Abdillah bin Yusuf al-Wabil, Daar Ibnil Jauzi, Cetakan Kelima 1415H-1995M, Edisi Indonesia Hari Kiamat Sudah Dekat, Penerjemah Beni Sarbeni, Penerbit Pustaka Ibnu Katsir]

==============================================


Meninggal Karena Terkena Tha'un


1.Penyakit Thâ’un.

عن حفصة حَفْصَةُ بِنْتُ سِيرِينَ قَالَتْ قَالَ لِي أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَحْيَى بِمَ مَاتَ قُلْتُ مِنْ الطَّاعُونِ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الطَّاعُونُ شَهَادَةٌ لِكُلِّ مُسْلِمٍ

Dari Hafshah Binti Sîrîn, ia berkata ,””Anas Bin Mâlik telah berkata kepadaku,”Apa penyebab kematian Yahya Bin Abî ‘Amrah?aku menjawab : “Oleh (penyakit)Tha’un”, lalu ia berkata : Rasulullah Saw bersabda:”Thâun penyebab mati syahid bagi setiap muslim”.
Takhrij Hadits.
Hadits ini diriwayatkan oleh beberapa orang ahli hadits yaitu ;
1.Imam Bukhari, dalam Kitab Al-Thib, Bab Mâ Yudzkar Fi-th-Tha’ûn, hadits No 5291.
2.Imam Thayâlisiy 2113
3.Imam Ahmad 3/150

Derajat Hadits
Shahih
Keterangan
Thaun adalah penyakit yang mematikan dan menular dengan cepat sehingga apabila di sebuah tempat terjangkit wabah penyakit thaun memerintahkah mengisolasi tempat tersebut.
Penulis belum bisa memastikan maksud dari penyakit thaun terebut, dalam buku-buku terjemahan sering diterjemahkan dengan kolera dan campak, namun penulis kurang setuju dengan terjemahan tersebut karena melihat berbagai penjelasan para ulama tentang penyakit tersebut, berikut ini penjelasan para ulama yang dimuat oleh Imam Ibnu Hajar;

1.Menurut Al-Khalil : Tha’un adalah wabah penyakit yang menular
2.Menurut Ibnu Atsir : Adalah wabah penyakit yang dapat mencemarkan udara, kemudain dapat merusak daya tahan/kekbalan dan tubuh manusia.
3.Qâdhi Iyâdh : Thaun pada asalnya adalah luka atau borok yanterdapat pada tubuh.Sedangkan Wabah adalah penyakit yang merata menimpa manusia.Wabah dianamakan thaun karena sama-sama dapat membinasakan
4.Ibnu Abdil Barr : Thaun adalah borok atau bisul yang muncul pada ketiak atau kuli yang sensitif namun terkadang bisul itu keluar pada tangan dan pada jemari.
5.Al-Mutawalli menjelaskan : Thaun itu hampir sama dengan kusta atau lepra, orang yang terkena thaun seluruh anggota tubuhnya membusuk kemudian dagingnya berjatuhan
6.Al-Ghazali : Memebengkaknya seluruh tubuh karena tersumbatnya aliran darah disertai dengan demam atau mengalirnya darah kepda kakiatau tangan kemudian membengkak dan memerah, terkadang bagian terkadang tubuh itu membusuk.
7.Imam Nawawi : Thaun adalah Borok atau bengkak yang terasa sangat sakit, borok itu keluar dengan rasa panas yang membakar, yang menyebabkan menghitam daerah sekitarnya, atau membiru atau memerah ..(Fathul Bari 16: 349)

عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهَا أَخْبَرَتْنَا أَنَّهَا سَأَلَتْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الطَّاعُونِ فَأَخْبَرَهَا نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ كَانَ عَذَابًا يَبْعَثُهُ اللَّهُ عَلَى مَنْ يَشَاءُ فَجَعَلَهُ اللَّهُ رَحْمَةً لِلْمُؤْمِنِينَ فَلَيْسَ مِنْ عَبْدٍ يَقَعُ الطَّاعُونُ فَيَمْكُثُ فِي بَلَدِهِ صَابِرًا يَعْلَمُ أَنَّهُ لَنْ يُصِيبَهُ إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَهُ إِلَّا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ الشَّهِيدِ

Dari Aisyah Ra, sesungguhnya ia bertanya kepada Rasulullah Saw tentang thâun? Maka Nabi Saw menceritakan kepadanya : “Sesungguhnya thâ’un itu siksaan yang Allah Swt kirimkan kepada yang Ia kehendaki.Kemudian Allah Swt menjadikannya sebagai rahmat bagi orang-orang yang beriman.Tidak ada seorangpun hamba yang terkena thâ’un, lalu ia tetap tinggal di negrinya sambil bersabar, dan dia yakin bahwa tidak akan menimpa kepadanya kecuali yang telah Allah tuliskan baginya, maka ia akan mendapatkan ganjaran mati syahid
Takhrij Hadits
Hadits ini diriwayatkan oleh ;
1.Imam Bukhari, dalam Kitab Al-Thib, Bab Ajri-sh-Shâbir Fi-th-Thâ’ûn, hadits No 5293
2.Imam Baihaqi(3/376)
3.Imam Ahmad(6/64,145,252)

عَنْ عُتْبَةَ بْنِ عَبْدٍ السُّلَمِيِّ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَأْتِي الشُّهَدَاءُ وَالْمُتَوَفَّوْنَ بِالطَّاعُونِ
فَيَقُولُ أَصْحَابُ الطَّاعُونِ نَحْنُ شُهَدَاءُ فَيُقَالُ انْظُرُوا فَإِنْ كَانَتْ جِرَاحُهُمْ كَجِرَاحِ الشُّهَدَاءِ تَسِيلُ دَمًا رِيحَ الْمِسْكِ فَهُمْ شُهَدَاءُ فَيَجِدُونَهُمْ كَذَلِكَ

Dari ‘Uthbah Bin Abd Al-Sulamiy, dari Nabi saw beliau besabda : Orang-orang yang mati syahid dan mati karena penykit thâ’ub datang (pada hari kiyamat).Orang-orang yang mati karena penyakit Thaun itu berkata : “Kami adalah syuhada (mati syahid)”.Lalu ada yang berkata: “Perhatikan dulu oleh kamu(wahai para malaikat)!Jika luka mereka seperti lukanya orang-orang yang mati syahid, (yaitu) darahnya mengalir namun baunya seperti minyak kesturi, maka mereka adalah para syuhada (orang-orang yang mati syahid).Maka mereka (para malaikat) itu mendapatkan mereka (yang mati karena tha’un) seperti para syuhada.


(Hadits hasan, HR. Imam Ahamd dalam kitab Musnad No 16993.Thabrani dalam Mu’jam Kabir 12/54, No 13739, Derajat hadits Syeikh Al-Bani menilai hadits tersebut hasan karena banyak syawahidnya.(Ahkâmu Al-Janaiz,halaman 52)

Referensi:
[Asyraathus Saa'ah, Karya:Yusuf bin Abdillah bin Yusuf al-Wabil, Fathul Bari Karya Ibnu Hajar Al-Asqalani, dll]
 
Oleh :Lilik i (Abu Utsman))

Tidak ada komentar:

Posting Komentar