Minggu, 22 September 2013

Jangan Suka Marah Terus.... Agar Pahalanya Banyak..

 

Berikut ini Balasan Bagi Orang-Orang Yang Membiasakan Untuk Menahan Marah dan Suka Senyaum Ketika Berhadapan Sama Orang Lain.

KEUTAMAAN MENAHAN MARAH


1.      1. Termasuk Orang Yang Kuat

Dalam sebuah hadits yang shahih, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

               
  « لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرَعَةِ ، إِنَّمَا الشَّدِيدُ الَّذِى يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَب
  
Bukanlah orang kuat (yang sebenarnya) dengan (selalu mengalahkan lawannya dalam) pergulatan (perkelahian), tetapi tidak lain orang kuat (yang sebenarnya) adalah yang mampu mengendalikan dirinya ketika marah (HR Bukhari (6114), Muslim (2609))

Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu anhu,  Rasulullah Saw bersabda :

فما تعدون الصرعة فيكم ؟ قال قلنا الذي لا يصرعه الرجال قال ليس بذلك ولكنه الذي يملك نفسه عند الغضب

 “Siapa yang dikatakan paling kuat diantara kalian? Sahabat menjawab : yaitu diantara kami yang paling kuat gulatnya. Beliau bersabda : “Bukan begitu, tetapi dia adalah yang paling kuat mengendalikan nafsunya ketika marah.” (HR. Muslim)

2.      2. Mempraktekkan Wasiat Rasulullah


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، أَنَّ رَجُلاً قَالَ لِلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم أَوْصِنِي قَالَ : لاَ تَغْضَبْ فَرَدَّدَ مِرَارًا قَالَ : لاَ تَغْضَبْ. (رواه البخاري (6116), وأحمد (2/362))

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa seorang laki-laki datang menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk meminta nasehat beliau. Orang itu berkata: Berilah wasiat kepadaku. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah engkau marah”. Kemudian orang itu mengulang berkali-kali meminta nasehat kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu menjawab: “Janganlah engkau marah” (HR Bukhari (6116), Ahmad (2/362))

3.      3. Termasuk sifat orang yang bertaqwa

Allah Subhanahu Wata'ala berfirman:

وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ (133) الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ (134) –سورة ال عمران: 133-134

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan 'orang-orang yang menahan amarahnya' serta memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan".  (QS. Ali Imran {3} :133-134).

4.      4.  Di  PUJI oleh Allah di hadapan seluruh makhluk (di hari kiyamat)

Dalam hadits, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
عَنْ مُعَاذِ بْنِ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ : أَنَّ رَسُولَ اللهِ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ :«مَنْ كَظَمَ غَيْظاً وَهُوَ يَقْدِرُ عَلَى أَنْ يُنْفِذَهُ ، دَعَاُه اللهُ عَلَى رُؤْوسِ الْخَلاَئِقِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُخَيِّرهُ فِي أَيِّ الْحُورِ شَاءَ».
Barangsiapa yang menahan kemarahannya padahal dia mampu untuk melampiaskannya maka Allah Ta’ala akan memanggilnya (membanggakannya) pada hari kiamat di hadapan semua manusia sampai (kemudian) Allah membiarkannya memilih bidadari bermata jeli yang disukainya (HR Tirmidzi, Abu Dawud, ibnu Majah, Ahmad, di hasankan oleh Syeikh Al-Albani)

5.      5.  Di jauhkan dari murka Allah


وعن ابن عمر رضي الله عنهما أنه سأل رسول الله صلى الله عليه وسلم ما يباعدني من غضب الله عز وجل قال لا تغضب (رواه أحمد وابن حبان وصححه أحمد شاكر في تحقيق مسند أحمد وحسنه الألباني في صحيح الترغيب والترهيب (3/45))

Dari ibnu Umar  radhiyallahu Anhu ia bertanya: (Wahai Rasulullah), apa yang bisa menjauhkan aku dari murka Allah..?, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: "Janganlah engkau marah, (Hasan, HR Ahmad, ibnu Hibban)

6.      5.  Amalan yang mengantarkannya ke dalam Surga

وعن أبي الدرداء رضي الله عنه قال قال رجل لرسول الله صلى الله عليه وسلم دلني على عمل يدخلني الجنة قال رسول الله صلى الله عليه وسلم لا تغضب ولك الجنة
رواه الطبراني بإسنادين أحدهما صحيح (وصححه الألباني في صحيح الترغيب والترهيب (3/48))

Dari Abu Darda' radhiyallahu Anhu berkata: Ada seorang laki-laki yang bertanya ke Rasulullah; Wahai Rasulullah, tunjukkan sebuah amalan yang dapat memasukkan aku ke Surga..?, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: "Janganlah engkau marah, maka engkau akan masuk ke Surga" (HR Thabrani dalam Mu'jam Al-Kabir, di shahihkan oleh Syeikh Al-Albani)


7.      6.  Mendapat pahala yang besar

عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ - صلى الله عليه وسلم - : «مَا مِنْ جُرْعَةٍ أَعْظَمَ أَجْراً عِنْدَ اللهِ مِنْ جُرْعَةِ غَيْظٍ ، كَظَمَهَا عَبْدٌ ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ». (رواه ابن ماجه ( 4189 ) باب الحلم ، تعليق الألباني "صحيح".

Dari Ibnu Umar,  bahwa Rasulullah Saw bersabda : “Tidaklah ada tegukan yang lebih besar pahalanya di sisi Allah Swt, dari 'meneguk kemarahan' karena mengharap wajah Allah Swt.” (Hadits shahih, HR  ibnu Majah, Ahmad, dll).   'Meneguk kemarahan'  artinya: Meredam kemarahan.


=================
Inilah contoh kelembutan Rasulullah:

Al Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan hadits Anas ra : “Anas membantu rumah tangga Rasulullah Saw selama 10 tahun, maka tidak pernah beliau berkata kepada Anas : “ah”, sama sekali. Beliau tidak berkata-kata terhadap apa yang dikerjakan Anas : “mengapa kamu berbuat ini !!! .” Dan terhadap apa yang tidak dikerjakan Anas,”Tidakkah kamu berbuat begini??.” (HR. Bukhari dan Muslim).

-Rasulullah Saw tidak pernah marah jika celaan hanya tertuju pada pribadinya dan beliau sangat marah ketika melihat atau mendengar sesuatu yang dibenci Allah, maka beliau tidak diam, beliau marah dan berbicara. 

Aisyah pernah berkata:
وَمَا انْتَقَمَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِنَفْسِهِ إِلَّا أَنْ تُنْتَهَكَ حُرْمَةُ اللهِ فَيَنْتَقِمَ للهِ بِهَا

"Tidaklah Rasulullah membalas pada suatu perkara karena membela dirinya sendiri, akan tetapi apabila keharaman Allah telah di langgar, beliau marah karena Allah". (HR Bukhari (6126), Muslim (2327))

Inilah contoh kemarahan Rasulullah: 

Ketika Nabi Saw melihat kelambu rumah Aisyah ada gambar makhluk hidupnya maka merah wajah Beliau dan bersabda : “Sesungguhnya orang yang paling keras siksaannya pada hari kiamat adalah orang membuat gambar seperti gambar ini !!.” (HR. Bukhari Muslim).
[Lilik Ibadurrahman]


Tidak ada komentar:

Posting Komentar