Jumat, 22 Agustus 2014

Anjuran Membaca Surat As-Sajdah dan Al-Mulk sebelum tidur




Dalil Tentang Anjuran Membaca Surat Al-Mulk dan As-Sajdah sebelum tidur 

PERTAMA:

كان  النبي لا ينام حتى يقرأ * (ألم، تنزيل) * السجدة و * (تبارك الذي بيده الملك) * ". صحيح. أخرجه الترمذي (2 / 146) والدارمي (2 / 455) وأحمد (3 / 340) وصححه الألباني.
Artinya:
“Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam tidak tidur kecuali beliau membaca Surat Alif lam Miim (As-Sajdah) dan Tabarokalladzi biyadihil Mulk” (Shahih lighairihi, HR Tirmidzi (2898), Ahmad (23/26), Al-Hakim (2/446), dll. Di sebutkan dengan dua jalur, salah satu jalurnya ada yang shahih, hadits ini di shahihkan oleh Al-Hakim, Adz-Dzahabi, Al-Arna'ut, Syeikh Al-Albani, dan Dasman Yahya Ma'ali dalam tahqiq At-Tuyuriyat (3/805).  (Lihat : Silsilah Al-Ahadits As-Sahihah, karya Syeikh Al-Albani ” (no. 585)).

KEDUA:

عن ابن مسعود رضي الله عنه قال: " كنا نسميها (سورة تبارك) في عهد رسول الله - صلى الله عليه وسلم - المانعة، وإنها في كتاب الله، من قرأ بها في كل ليلة، فقد أكثر وأطيب".
الطبراني في "الكبير" (10254) وذكره الهيثمي في " المجمع " 7/127، وقال: رجاله ثقات.
Artinya:
Ibnu Mas'ud Radhiyallahu Anhu berkata: “Kami di zaman Nabi 'menamai surat Tabarok adalah Al-Mani’ah (penghalang/pelindung), barangsiapa yang membacanya pada setiap malam hari, maka sungguh lebih banyak (kebaikannya) dan lebih baik”. (Hadits hasan, HR Thabrani dalam Mu’jam Al-Kabir (10254)), imam Al-Haitsami menyebutkan didalam kitab Majma’ (7/127) dan berkata: Para perowinya Tsiqah, di nilai hasan oleh Syeikh Al-Albani dalam "Shahih Tharghib Wat-Tarhib (2/91)). 

Faedah membaca surat Al-Mulk

(1).  Membaca Surat Al-Mulk dapat Mendapatkan syafa’at dengan izin Allah Ta’ala. Mendapatkan ampunan dari Allah, di keluarkan dari Neraka dan di masukkan kedalam Surga.

Hadits Pertama:

وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " إِنَّ سُورَةً فِي الْقُرْآنِ ثَلَاثُونَ آيَةً شَفَعَتْ لِرَجُلٍ حَتَّى غُفِرَ لَهُ وَهِيَ: (تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ) وفي رواية الحاكم:  شَفَعَتْ لِرَجُلٍ فَأَخْرَجَتْهُ مِنَ النَّارِ وَأَدْخَلَتْهُ الْجَنَّةَ.
رَوَاهُ أَحْمَدُ وَالتِّرْمِذِيُّ وَأَبُو دَاوُدَ وَالنَّسَائِيُّ وَابْنُ مَاجَه
Artinya:
“Ada satu surat didalam Al-Qur’an yang isinya berjumlah 30 ayat, yang akan memberi safa’at bagi pelakunya hingga diampuni dosanya, surat itu adalah “Tabarok” (Al-Mulk). (Shahih, HR Ahmad, Tirmidzi, Abu Dawud, Nasa’i dan Ibnu Majah, di nilai shahih oleh Al-Hakim (1/565) Adz-Dzahabi, Ibnu Hibban (788), Ibnul Mulaqqin (badrul munir: 3/563), dan di nilai hasan oleh Al-Arna’ut, Tirmidzi dan Al-Albani (Shahih Tharghib (1265)).

    Hadits Kedua:

عن أنس بن مالك رضي الله عنه قال : قال رسول الله - صلى الله عليه وسلم - "سورة من القرآن ما هي إلا ثلاثون آية خاصمت عن صاحبها حتى أدخلته الجنة وهي سورة تبارك".  رواه الطبراني في " الصغير " 1/176
وزاد الهيثمي نسبته إلى الطبراني في " الأوسط " وقال:  ورجاله رجال الصحيح.
Artinya:
“Ada satu surat didalam Al-Qur’an yang isinya berjumlah 30 ayat, yang memberi safa’at bagi pelakunya hingga masuk ke surga, surat itu adalah “Tabarok” (Al-Mulk). (Shahih, HR Thabrani dalam Mu’jam As-Shaghir (1/176)) Imam Al-Haitsami menyandarkan hadits ini ke dalam riwayat Thabrani dalam “Mu’jam Al-Ausath” dan beliau berkata : Para perowinya adalah perowi shahih).

(2). Membaca Surat Al-Mulk Dapat Menjaga/Melindungi Diri Dari Siksa Kubur.

Hadits Pertama:

وعن ابن مسعود رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: " سورة تبارك هي المانعة من عذاب القبر " أخرجه أبو الشيخ في " طبقات المحدثين بأصبهان " الورقة 133 وسنده حسن.
Artinya:
“Dan dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu Anhu berkata: Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: “Surat Tabarok adalah Al-Mani’ah (penghalang/pelindung) dari siksa kubur”. (Hasan HR Abu Syeikh dalam kitab Thabaqat Al-Muhadditsin bi-Asbahan (133) di hasankan oleh Syeikh Al-Arna’ut dalam hasyiyah “Shahih ibnu Hibban” (3/68) dan Syeikh Al-Albani dalam Silsilah As-Shahihah (3/131) no. (1139)).

Begitu pula disebutkan dalam Atsar Ibnu Mas'ud,

Atsar Pertama :

عن ابن مسعود رضي الله عنه قال:  يؤتى الرجل في قبره، فتؤتى رجلاه، فتقول:  ليس لكم على ما قبلنا سبيل، قد كان يقرأ علينا سورة الملك، ثم يؤتى جوفه، يقول : ليس لكم علي سبيل، كان قد أوعى في سورة الملك، ثم يؤتى رأسه، فيقول : ليس لكم على ما قبلي سبيل، كان يقرأ بي سورة الملك. قال ابن مسعود: " فهي المانعة تمنع عذاب القبر، وهي في التوراة سورة الملك، من قرأها في ليلة، فقد أكثر وأطيب ".
وأخرجه عبد الرزاق في " المصنف " (6025) ومن طريقه الطبراني (8651)، وصححه الحاكم  في المستدرك 2/468، ووافقه الذهبي. وحسنه الأرناؤوط.
Artinya:
Dari ibnu Mas’ud –Radhiyallahu Anhu- berkata: “Di datangkan seseorang (ya’ni mayat) di kuburan, lalu ia di datangi (malaikat) dari arah kaki-nya, Lalu kaki si mayyit itu berkata: “tidak ada jalan bagi kalian untuk (datang) dari arah sini, sungguh orang ini membaca surat Al-Mulk –ketika didunia-....!!”, lalu datanglah malaikat dari arah perut, lalu perut itu berkata: ““tidak ada jalan bagi kalian untuk (datang) dari arah sini, sungguh orang ini membaca surat Al-Mulk –ketika didunia-....!!”,   
Lalu datanglah malaikat dari arah kepalanya: lalu kepala itu berkata: “tidak ada jalan bagi kalian untuk (datang) dari arah sini, sungguh orang ini membaca surat Al-Mulk –ketika didunia-....!!” Maka Ibnu Mas’ud berkata lagi: Surat Tabarok adalah penghalang dari siksa kubur. Dan didalam kitab taurat dinamai surat al-mulk, barangsiapa yang membacanya pada malam hari sungguh ia telah dapat banyak kebaikan dan beruntung.”
(HR Abdurrozzaq dalam Mushonnaf (6025), Thobroni (8651), di nilai shahih oleh imam Al-Hakim dan disepakati keshahihannya oleh imam Adz-Dzahabi, dihasankan oleh syeikh Al-Arna’ut dalam hasyiyah “shahih ibnu Hibban ((3/68)))

Atsar Kedua:

عن ابن مسعود قال: " مات رجل فجاءته ملائكة العذاب، فجلسوا عند رأسه فقال: لا سبيل لكم إليه قد كان يقرأ سورة الملك، فجلسوا عند رجليه، فقال: لا سبيل لكم إليه، قد كان يقوم علينا بسورة الملك، فجلسوا عند بطنه، فقال: لا سبيل لكم عليه إنه أوعى في سورة الملك فسميت المانعة " وأخرجه عبد الرزاق (6024) ومن طريقه الطبراني (8650) ،صحيح  وقال الأرناؤوط : مثل هذا لا يقال من قبل الرأي، فيكون له حكم الرفع.
Artinya:
Dari ibnu Mas’ud –Radhiyallahu Anhu- berkata: “Jika seseorang telah meninggal, maka datanglah malaikatul adzab, lalu malaikat tersebut datang disisi kepalanya, maka kepala itu berkata: “tidak ada jalan bagi kalian untuk (datang) dari arah sini, sungguh orang ini membaca surat Al-Mulk –ketika didunia-....!!”, lalu datanglah malaikat tersebut dari arah kaki, lalu kaki  itu berkata: ““tidak ada jalan bagi kalian untuk (datang) dari arah sini, sungguh orang ini membaca surat Al-Mulk –ketika didunia-....!!”,   
Lalu datanglah malaikat dari arah perut: lalu kepala itu berkata: “tidak ada jalan bagi kalian untuk (datang) dari arah sini, sungguh orang ini membaca surat Al-Mulk –ketika didunia-....!!” Maka Ibnu Mas’ud berkata lagi: Surat Tabarok adalah penghalang dari siksa kubur. (shahih, HR Abdurrozzaq dalam Mushannaf (6024), Thobroni (8650))
Syeikh Syu’aib Al-Arna’ut -Rahimahullah- dalam hasyiyah “shahih ibnu Hibban ((3/68))) berkata: perkataan seperti (Ibnu Mas'ud) ini tidak bisa dikatakan sebagai pendapat/ro’yu ibnu Mas’ud semata, sehingga hukumnya sudah pasti disandarkan (marfu’) kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.

Penulis: Lilik Ibadurrohman

Senin, 18 Agustus 2014

DZIKIR-DZIKIR YANG DIBACA SEBELUM TIDUR



1. Membaca Ayat Kursi

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ، لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ، لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ، مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ، يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ، وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاءَ، وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ، وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا، وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
(Lihat HR. Bukhari no. 3275)
-------------------------------- 
2. Membaca 2 Ayat Terakhir dari Surah Al-Baqarah
  
آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ، كُلٌّ آَمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ، وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ * لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلاَّ وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ، رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا، رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا، رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ، وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
(Lihat HR. Al-Bukhari 9/94 dan  Muslim 1/554)
----------------------------------- 
3. Membaca Surah Al-Kafirun
بسم الله الرحمن الرحيم
قُلْ يَاأَيُّهَا الْكَافِرُونَ . لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ . وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ . وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ . وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ . لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ .
(Lihat HR Abu Daud, 5055 di shahihkan oleh Imam Ibnu Hibban, Al-Haitsami, ِAl-Albani, dll (Majma’ Zawa’id (no. 17029)).
--------------------------------- 
4.   Mengumpulkan dua tapak tangan. Lalu ditiup dan dibacakan surat Al Ikhlas, Al Falaq dan An Naas. Kemudian dengan dua tapak tangan mengusap tubuh yang dapat dijangkau, dimulai dari kepala, wajah dan tubuh bagian depan. Kemudian hal ini diulang sampai tiga kali:
Surah Al-Ikhlas => 
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ . اللَّهُ الصَّمَدُ . لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ . وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ
(Lihat HR Bukhari (no. 5017) dan Muslim (no. 2192))
---------------------------------
Surah Al-Falaq =>  
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ . مِن شَرِّ مَا خَلَقَ . وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ . وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ . وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
(Lihat HR Bukhari ((no. 5017) dan Muslim (no. 2192))
---------------------------------------------
Surah An-Nas => 
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ . مَلِكِ النَّاسِ إِلَهِ النَّاسِ . مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ . الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ . مِنَ الْجِنَّةِ وَ النَّاسِ
(Lihat HR Bukhari ((no. 5017) dan Muslim (no. 2192))
----------------------------------

 Lalu baca Do'a:

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَكَفَانَا وَآوَانَا، فَكَمْ مِمَّنْ لاَ كَافِيَ لَهُ وَلاَ مُؤْوِيَ.
(Lihat HR. Muslim (4/2085, no. 2715)).
----------------------------------
 Lalu baca Do'a:
 
اَللَّهُمَّ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيْكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ، وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ، وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِيْ سُوْءًا أَوْ أَجُرُّهُ إِلَى مُسْلِمٍ.
(Lihat HR. Abu Daud (4/317, no. 5083) dan Tirmidzi. Lihat Shahih At-Tirmidzi (3/142)).
---------------------------------
 Lalu baca Do'a:
اَللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِيْ إِلَيْكَ، وَفَوَّضْتُ أَمْرِيْ إِلَيْكَ، وَوَجَّهْتُ وَجْهِيَ إِلَيْكَ، وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِيْ إِلَيْكَ، رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ، لاَ مَلْجَأَ وَلاَ مَنْجَا مِنْكَ إِلاَّ إِلَيْكَ، آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِيْ أَنْزَلْتَ وَبِنَبِيِّكَ الَّذِيْ أَرْسَلْتَ.
(Lihat HR. Tirmidzi no. 3404, Lihat Shahih al Jami’ : (4/255, no. 4873))
--------------------------------------------------- 
Lalu baca Tasbih, Tahmid dan Takbir :

سُبْحَانَ اللهِ (33×) وَالْحَمْدُ لِلَّهِ (33×)
وَاللهُ أَكْبَرُ (33×)
(Lihat HR. Bukhari (7/71, no. 3705) dan Muslim (4/2091, no. 2727))
----------------------------------
 Lalu baca Do'a:
 
اَللَّهُمَّ رَبَّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَرَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ، رَبَّنَا وَرَبَّ كُلِّ شَيْءٍ، فَالِقَ الْحَبِّ وَالنَّوَى، وَمُنْزِلَ التَّوْرَاةِ وَاْلإِنْجِيْلِ وَالْفُرْقَانِ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ كُلِّ شَيْءٍ أَنْتَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهِ. اَللَّهُمَّ أَنْتَ اْلأَوَّلُ فَلَيْسَ قَبْلَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ اْلآخِرُ فَلَيْسَ بَعْدَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الظَّاهِرُ فَلَيْسَ فَوْقَكَ شَيْءٌ، وَأَنْتَ الْبَاطِنُ فَلَيْسَ دُوْنَكَ شَيْءٌ، اِقْضِ عَنَّا الدَّيْنَ وَأَغْنِنَا مِنَ الْفَقْرِ.
(Lihat HR. Muslim (4/2084, no. 2713)).
---------------------------------- 
  Lalu baca Do'a:
 
بِاسْمِكَ رَبِّيْ وَضَعْتُ جَنْبِيْ، وَبِكَ أَرْفَعُهُ، فَإِنْ أَمْسَكْتَ نَفْسِيْ فَارْحَمْهَا، وَإِنْ أَرْسَلْتَهَا فَاحْفَظْهَا بِمَا تَحْفَظُ بِهِ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ.
(Lihat HR. Al-Bukhari (11/126, no. 6320) dan Muslim (4/2084, no. 2714)).
----------------------------------
Lalu baca Do'a:
 
اَللَّهُمَّ إِنَّكَ خَلَقْتَ نَفْسِيْ وَأَنْتَ تَوَفَّاهَا، لَكَ مَمَاتُهَا وَمَحْيَاهَا، إِنْ أَحْيَيْتَهَا فَاحْفَظْهَا، وَإِنْ أَمَتَّهَا فَاغْفِرْ لَهَا. اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ.
(Lihat HR. Muslim (4/2083, no. 2712))
----------------------------------
 Lalu baca Do'a:
اَللَّهُمَّ قِنِيْ عَذَابَكَ يَوْمَ تَبْعَثُ عِبَادَكَ.
(HR. Abu Dawud (4/311, no. 5045) dan Tirmidzi. Lihat Shahih At-Tirmidzi (3/143)).
---------------------------------
Lalu baca Do'a:
 
بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَمُوْتُ وَأَحْيَا.
(Lihat HR. Bukhari (11/113, no. 6312) dan Muslim (4/2083, no. 2711))
----------------------------------------------------

Lalu baca Do'a:

"بسم الله وضعت جنبي، اللهم اغفر لي ذنبي، وأخسىء شيطاني، وفك رهاني، واجعلني في الندي الأعلى.



(Shahih, HR Abu Dawud (5054), di nilai shahih oleh An-Nawawi, Suyuti, Al-Arna'ut, Al-Albani, dll (Shahih Sunan Abu Dawud (4226)) dan di nilai hasan oleh Ibnu Hajar di Nata'ijul Afkar (3/60))


CATATAN :

@ Jika mau menambah bisa membaca Surah "AS-SAJDAH" dan "AL-MULK"


Sebagaimana dalam hadits ini:
Dari Jabir bin Abdillah Radhiyallahu Anhu beliau berkata,

كَانَ النَّبِيَّ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- لَا يَنَامُ حَتَّى يَقْرَأَ: {الم، تَنْزِيلُ} السَّجْدَةَ، وَ {تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْك} .
Artinya:
Nabi SAW tidak akan tidur sebelum membaca “ Alif Laammiim Tanzil (As Sajadah) dan Tabaarakal Ladhzi Biyadhihil Mulku ( Al Mulk)” (Shahih, HR Tirmidzi, Ahmad, di shahihkan oleh syeikh Al-Albani dalam Silsilah Al-Ahadits As-Shahihah (no. 585)).

@  Sesekali Waktu bisa menambah dengan Membaca Surah AZ-ZUMAR dan AL-ISRA'

Sebagaimana dalam hadits ini:

Dari Aisyah Radhiyallahu Anha berkata: 
      كان النبي -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- لا ينام حتى يقرأ الزمر وبني إسرائيل
Artinya:
Nabi SAW tidak akan tidur sebelum membaca surah “Az-Zumar dan surah Bani isra’il (al-isra')” (Shahih, HR Tirmidzi, ibnu Huzaimah, di shahihkan oleh syeikh Al-Albani dalam Silsilah Al-Ahadits As-Shahihah (no. 640)).
 

Dari: Lilik ibadurR,  S.Th.I